Friday, September 28, 2012

Mantel Kuning dan Susu Coklat


Rinai hujan selalu membuatku terharu. Rintiknya ingatkanku pada masa lalu. Begitu pula hujan hari ini. Dulu, waktu kecil, Aku ingin sekali punya mantel hujan. Kuning, itulah warna yang kuinginkan. Teman-temanku yang lain telah memilikinya dan mereka tampak gagah dengan semua mantel itu. Untuk anak kelas dua SD semua yang berwarna cerah akan selalu tampak indah. Namun, ibu tak punya cukup uang untuk mempunyai mantel kuning itu.
Walau begitu, aku tetap kesal. Dan, rasa itu memuncak ketika aku harus pulang dari sekolah. Hari itu hujan begitu deras. Aku semakin kecewa dengan ibu. Sebab, jika ada mantel, tentu Aku tak perlu kena hujan dan bisa bergabung bersama teman-teman yang lain. Kesal dan marah, begitulah yang aku rasakan saat itu. Sementara yang lain tertawa dan menikmati hujan, aku harus berjalan pulang dengan tubuh yang basah kuyup.
Ah di tengah perjalanan, aku berrtemu dengan ibu. Dia tampak membawakan paying untukku. Karena terlanjur marah, aky tak menerima paying itu, dan ngambek. Walau begitu, beliau tetap melindungiku dengan payungnya. Mendekapku agar aku tak basah dan kedinginan karena kehujanan. Hujan makin deras dan kami pun berjalan pulang walau aku tetap ngambek dan menolak untuk dipayungi. Sesampainya di rumah, tingkah it uterus Aku perbuat. Aku tetap menolak untuk ganti pakaian. Ibu kemudian dating dengan handuk itu. Ada kehangatan yang segera menyergap. Aku menjadi lebih tenang. Tetap, taka da kata-kata yang keluar dari ibu selain terus menghangatkanku dengan handuk itu. Tangannya terus membersihkan setiap air hujan yang ada di badanku. Disekanya kepalaku agar nanti tidak membuatku sakit. Masih dalam diam, ibu kemudian memberikan pakaian ganti. Setelah itu, dia masih menyodorkan teh manis hangat buatku. Ya, segelas the manis, sebab susu cokelat adalah hal yang jarang kurasakan saat itu. Ya, kehangatan kembali hadir dalam tubuh. Walau aku mungkin tak mengerti apapun, aku yakin ada kehangatan lain yang diberikan ibu saat itu. Dan entah mengapa tubuhku bergerak dengan sendirinya untuk memeluk erat ibuku, seperti ingin merasakan kehangatan yang lebih, mataku pun mengalirkan air mata tanpa sebab.
Ya teman, begitulah. Ibu mungkin tak mampu membelikanku mantel kuning. Namun, payungnya telah membuat saya aman. Ibu mungkin tak mampu membelikanku mantel kuning untuk terhindar dari hujan, namun, dekapannya mampu membuatku terhindar dari bahaya apapun. Ibu mungkin tak mampu membelikanku mantel kuning itu, namun, handuk hangatnya melebihi setiap kehangatan yang mampu diberikan setiap mantel. Ibu mungkin tak mampu membelikan mantel kuning, namun, usapan lembutnya adalah segalanya buatku.
Ibu mungkin tak menjemputku dengan mobil atau kendaran lain, namun lingkaran tangannya di tubuhku adalah dekapan yang paling indah. Ibu mungkin tak bisa memberikan susu cokelat, namun, the manisnya lebih berharga dari apapun. Ibu mungkin tak bisa memberikan banyak hal lain, namun, dekapan, usapan, uluran tangan, perhatian, kasih sayang, sudah jauh lebih dari cukup sebagai penggantinya.
Ya, rintik hujan selalu membuatku terharu. Terima kasih buat ibu yang tak membelikan mantel kuning. Karena apa yang telah diberikannya selama ini jauh melampui semuanya.
Ukuran cinta yang diberikan orang tua kita tak bisa dinilai dengan banyak materi atau warisan yang diberikan kepada kita. Namun, cinta, kasih sayang sayang, dan perlindungan yang mereka berikan itulah yang menjadi harta terbesar yang pernah kita dapatkan.  

Tuesday, September 25, 2012

[R-S]Tokumei Sentai Go-Busters Mission 27






Seorang ayah mungkin tak sempurna, tapi seorang ayah dapat mencintai dengan sempurna
Hormatilah Ayahmu

[R-S]Tokumei Sentai Go-Busters Mission 25






Berpikir tanpa bertindak = nggak akan selesai, bertindak tanpa berfikir = ngawur
Berfikir dan bertindak harus imbang

Monday, September 24, 2012

Tokumei Sentai Go-Busters Mission 31


RedBuster bersama Gavan



RAW | SD (IDWS) (MF) credit to RoxazXIII | PAket HEmat (MF) credit to ikkyuu @idws
SoftSub 31

Episode kali ini promosi Movie Uchuu Keiji Gavan.
Metal Hero yang mengudara 30 tahun lalu ini mewariskan jabatan Gavannya.
Ichijouji Retsu (Gavan) diwariskan kepada Jumonji Geki

Friday, September 14, 2012

Sejarah Saya Masuk RocketSub

Pertama-tama mungkin alasan kenapa saya masuk dunia fansubs.
Awal kisah kita mulai ke TKP

Dimulai waktu saya mencari Naruto dengan subtitle Indo dan ketemulah saya di NBL, disana ada link Kaizoku Sentai Gokaiger episode 1 dari MDS dan bermuara pada link IDWS yang di Hide-Thanks waktu itu, sehingga akhirnya saya membuat akun forum IDWS bernama dhachan_kun yang saya gunakan sampai sekarang, sampai episode 22 saya tertarik untuk berdebat dengan komen-komen per-episode di Trit Gokaiger, lalu saya tertarik dengan dunia fansub mulai dari Gokaiger episode 40, dan mulai download aplikasi untuk nge-sub yaitu Aegisubs.

Otodidak dan buta akan Aegisubs, saya mencari tutorialnya di Youtube dan lumayan mahir. Waktu Gokaiger episode 46 saya ditawari Mod Gantar (Moderator SF Tokusatsu) agar cepat-cepat jadi MVU, yang bermuara saya disuruh nge-Junk di Lonje Story milik Tokusatsu Free Talk. Nah disinilah saya bertemu dengan "Nakama" yang membawa saya kedunia Fansub yang sebernarnya, dialah Takashi24 (Rizky Meiputra) pendiri dan pemilik RocketSub. Saya nyalon menjadi TypeSetter (Satu-satunya tempat yang saya bisa selain Translator), dan diterima ^_^. Episode awal yang saya kerjakan adalah Episode 8 Tokumei Sentai Go-Busters, dan half fail XD. Seiring berjalannya waktu saya dapat promosi jabatan menjadi Editor (merangkap TypeSetter) mulai episode 16 karena Takashi24 tidak terlalu suka dengan Go-Busters, kemajuan TypeSet saya juga meningkat sangat pesat, dan akhirnya saya menjadi Pemimpin Project Go-Busters seterusnya mulai episode 21 ini :)

Sekarang kapasitas saya sebagai seorang Fansuber adalah
- Translator (Pengalaman bahasa teruji klinis dan higienis)
- TypeSetter (Bisa dilihat dalam Tokumei Sentai Go-Busters episode 8-24)
- Timing (Re-Timing apapun dengan cepat, kurang dari 10 menit untuk subs O-T ke RAW Gustav, Timing kara bisa dilihat di ED Tokumei Sentai Go-Busters Episode 23 dan 24=> Plus Insert Song Perfect Mission)
- Troll (Kemampuan alami humoris saya yang digabung dengan efek aegisubs)
- Efek Kara (Masih belajar)

Terima kasih

[R-S]Tokumei Sentai Go-Busters Mission 24



Insert Song Perfect Mission

[R-S]Tokumei Sentai Go-Busters Mission 23



Ibunya Yoko-chan

Tuesday, September 11, 2012

Tokumei Sentai Go-Busters Mission 29


Pasukan Vagrass menyerang!

RAW | SD (IDWS) (MF) credit to RoxazXIII @idws
SoftSub 29

Yosh, ini rilisan kedua ane nih.

Summaries Story Episode 29

Go-Busters-tachi kaget dengan pesan ayahnya Hiromu dari Akuukan tentang Messiah yang kekuatannya meningkat, dilanjut penyerangan Enter dan Escape ke hangar tempat pemindahan GreatGo-Busters ke Akuukan, pertarunganpun berlangsung antara Ryuuji dan Jin Vs Escape, Yoko-chan dan J Vs Bugglars dan Hiromu Vs Enter.
Hiromu bener-bener sekarat lawan Enter yang akhirnya make' senjatanya (Pedang) namun terselamatkan oleh Nick. Dan Akhirnya di Akuukan Hiromu-tachi bertemu dengan Messiah!!

Thursday, September 6, 2012

Aku Menangis Enam Kali Untuk Adikku


Aku adalah seorang wanita yang dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning dan punggung mereka yang menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik laki-laki, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya. Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat aku dan adikku berlutut di depan tembok dengan sebuah tongkat bamboo ditangannya. Siapa yang mencuri uang itu? Beliau Bertanya.
            Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapapun mengaku jadi beliau mengatakan, Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul! Dia mengangkat tongkat bamboo itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkram tangannya dan berkata, Ayah, aku yang melakukannya!
            Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambuk sampai ayah kehabisan nafas. Setelahnya, beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang. Hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatanng? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!
            Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, aku tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.
            Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika melindungiku. Waktu itu adikku berusia 8 tahun dan aku berusia 11 tahun.
            Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, Aku diterima untuk masuk sebuah universitas provinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Aku mendengarkannya mengeluh, Kedua ana kita memberikan hasil yang begitu baik, hasil yang begitu baik. Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?
            Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, Ayah, Aku tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup bagiku membaca begitu banyak buku. Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. Mengapa kau mempunyai hati yang begitu keparat lemahnya? Bahkan, jika berarti aku mesti mengemis di jalanan, aku akan lakukan itu untuk membiayai sekolah kalian sampai selesai! Dan, kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut mungkin ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak, ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.
            Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh dating, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mongering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku :
          Kak, masuk universitas tidaklah mudah. Aku akan pergi mencari kerja dan mengirimmu uang.
            Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun dan aku berusia 20 tahun. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh warga dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar dikamar kosku, ketika teman sekamarku masuk dan memberi tahukan, Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!
            Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar dan melihat adikku dari jauh. Seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku? Dia menjawab sembari tersenyum, Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka piker jika mereka tahu aku adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?
            Aku merasa terenyuh dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, Aku tidak peduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu.
            Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku dan terus menjelaskan, Aku melihat semua gadis kota memakainya. Jadi aku piker kamu juga harus memiliki satu. Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20 tahun dan aku 23 tahun.
            Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana- mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita.
            Tetapi, katanya sambil tersenyum, Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidaklah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.
            Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan salep pada lukanya dan membalut lukanya. Apakah itu sakit? Aku menanyakannya.
            Tidak, tidak sakit sama sekali. Kamu tahu, ketika Aku bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku berkerja dan . . . Di tengah kalimat itu di berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu adikku berusia 23 tahun dan aku 26 tahun.
            Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk dating dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun mereka tidak tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga dan mengatakan, Kak, jagalah mertuamu. Aku akan menjaga ibu dan ayah di sini.
            Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi, adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku berada di atas sebuah tangga untuk memperbaiki kabel. Ia tersengat listrik dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, Aku menggerutu, Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, terluka begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengarkan kami sebelumnya?
            Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. Pikirkan kakak ipar. Ia baru saja menjadi direktur dan saya hamper tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan terdengar?
            Mata suamiku dipenuhi air mata dankemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, Tapi, kamu kurang pendidikan juga karna aku! Mengapa membicarakan masa lalu? Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 tahun dan aku berusia 29 tahun.
            Kemudian, ketika berusia 30 tahun adikku menikahi seorang gadis di dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa cara perayaan itu bertanya kepadanya, Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi? Tanpa berpikir, ia menjawab, Kakakku.
            Ia melanjutkan dengan menceritakan sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. Ketika saya SD, letaknya di dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan aku berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu miliknya. Ketika kami tiba dirumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang teramat dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya untuk makan. Sejak hari itu saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.
            Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, dalam hidupku, orang yang paling aku ingin ucapkan terima kasih setiap waktu adalah adikku. Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran seperti air terjun dari wajahku.

To All My Friend


To All My Friend

            *To All My Friend who are not single
Love Isn’t about becoming somebosy else’s “Perfect Person”
It’s about finding someone who helps you become the best person you can be

            *To All My Friend who are engaged
The true measure of compatibility is not be the years spent together
But how good, how faith and how believe you are for each other

            *To All My Friend who are married
Love isn’t about “It’s your fault” but “I’m Sorry”.
Not “Where are you” but “I’m right here for you”.
Not “How could you” but “I understand”.
Not “I wish you here” but “I’m thankful you are”.

            *To All My Friend who are heart broken
Heartbreaks last as long as you want
And cut as deep as you allow them to go
The challenge is not how to survive heartbreaks, but to learn from them

            *To All My Friend who are possive
It breaks your heart to see the one you love happy with someone else
But it’s more painful to know that the one you love is unhappy with you


            *To All My Friend who are afraid and confess
Love hurts when you broke up with someone
It hurts even more when someone broke up with you
But love hurts the most
WHEN the person you love the most has no idea how you feel about him/her

            *To All My Friend who are still holding on
A sad thing about life is when you meet someone and fall in love, only to find
out in the end that it was never meant to be and that you have wasted years
on someone who doesn’t worth it
If that person doesn’t worth it now, it’s not going to be worth it a year or 10
yaers after

Tuesday, September 4, 2012

Tokumei Sentai Go-Busters Mission 28

Super Hero Time Baru

RAW | SD (IDWS) (MF) credit to RoxazXIII | Hemat (IDWS)  credit to ocky_de_larocha @idws
SoftSub 28

Yosh inilah Softsub Re-Timing pertama yang saya post di blog ini, yoroshiku onegai shimasu.

Monday, September 3, 2012

New Blog

Yosh, Assalamualaikum Wr Wb

Nee Mina-san, saya [dhachan_kun] @idws, sebenarnya punya sebuah blog lagi selain blog ini, namun udah nggak ketulungan dan bisa dibilang kumuh XD

Disini saya cuman akan ngeshare Softsub Re-Timing saya dan rilisan Tokumei Sentai Go-Busters dari Fansub saya [Rocket Sub]

Mungkin saya juga akan share Poem dan Motivation untuk lebih lanjutnya, dan semoga blog saya yang baru ini lebih sukses dari yang sebelumnya. :)

Yoroshiku Onegaishimasu :)